Italia should miss Mussolini, not Cannavaro
2008-06-10
Leave a Comment
Stade de Suisse, Wankdrof, Bern
9th June 2008. 08:45 P:M
Well, sebelumnya saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas hancurnya tembok kokoh catenaccio ala Italia. Saya sampaikan bagi mereka yang mengklaim dirinya adalah seorang “Tifosi Azzuri sampai mati”, masih banyak jalan menuju Vienna. Meskipun tiketnya mahal gara-gara avtur naik., hahaha...
Entah saya bingung kenapa saya bisa melihat Italia dengan pertahanan ala Indonesia di partai pembuka mereka di Euro 2008. That's "beyond" my expectation. Setahu saya, barisan belakang Italia takkan pernah membiarkan Sneijder, Nistelrooy, dan Van der Vaart begitu merajalela untuk mengobrak-abrik pertahanan mereka.
Diluar gol off-side Nistelrooy, Italia tampil dengan pertahanan ala Indonesia di ajang pra piala dunia. Tak ada lagi catenaccio di Italia. Saya setuju apa kata Bung Towel tadi malam. Italia tak bermain seperti Italia. mereka bermain dengan format 4-3-3 ala Belanda. Tapi sayang, itu semua berantakan karena Italia tidak memiliki penyerang sayap sekelas Lionel Messi ataupun Cristiano Ronaldo. Ya, 4-3-3 itu sangat butuh kecepatan dan kreativitas dan itu sangat bertolak belakang dengan kultur sepak bola Italia. Justru Belanda tampil brilian dengan formasi 4-2-3-1. Merekalah yang memainkan catenaccio Italia dan seolah justru Belanda telah mengajarkan bagaimana cara bermain catenaccio yang baik dan benar.
Saya juga menyoroti penampilan Materazzi. Saya pikir dia adalah kartu mati Italia. Bagi saya, tak ada kelebihan Matrix selain bisa mencetak gol dari tendangan pojok. Itulah yang selama ini menutupi kekurangannya. Matrix adalah bek kelas 3 eropa yang seharusnya hanya bermain di klub sekelas Birmingham. Dan itu terbukti tadi malam. Dia kewalahan menjaga gerakan Nistelrooy dan seringkali kehilangan posisi karena kebingungan.
Saya harap Italia bisa menang lawan Rumania karena Euro nggak bakalan seru tanpa tokoh antagonis yang menyebalkan seperti mereka. Well, ngomong-ngomong Euro akhirnya “dimulai” jam 1 malam tadi setelah lima pertandingan amatiran yang lebih pantas disebut partai tambahan. Menurut saya, Italia tidak usah merindukan Fabio Cannavaro karena meski dia sembuh, mungkin tak akan banyak menolong. Mungkin alangkah baiknya jika mereka merindukan Benito Mussolini yang akan membunuh semua keluarga pemain Italia jika Italia tak juara di Euro seperti apa yang ia lakukan di Piala Dunia Italia 1934.
Anyway, Euro 2008 akhirnya "dimulai" jam 1 malam tadi setelah empat "partai tambahan" dan sebuah pertunjukkan sepak bola kampung dan amatiran antara Prancis dan Rumania. Tapi tetap saja, INGGRIS NGGAK LOLOS !!!
---Glory Glory Man United---
0 comments »
Leave your response!
Mohon untuk menyertakan nama dan identitas (alamat web) jika ingin berkomentar. Jika anda ingin ber-anonim, mohon cantumkan email dan nama anda.