Mari kita bicara soal Front Pembela Islam
2008-06-03
Leave a Comment
"Penyerangan dilakukan anggota Laskar Islam yang berada di luar struktur DPP FPI,"
Habieb Rizieq, Ketua FPI.
FPI alias Front Pembela Islam saat ini memang tengah menjadi primadona diantara pasukan-pasukan jihad. Terlebih dengan aksi-aksi anarkis yang membuat mereka dianggap sebagai sindikat hooligan di tanah air. Terkadang saya nyebutnya adalah preman insyaf. Mengapa preman? yah karena memang mereka seolah nggak punya otak alias selalu menggunakan otot yang berujung kepada sesuatu hal yang bersifat anarkis. Dan kenapa insaf? Karena mereka selalu membawa nama Tuhan ketika melakukan aksinya. (Entah itu benar atau salah).
Kasus terakhir adalah ketika amukan FPI terhadap anggota Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas ahad kemarin yang menyebabkan korbannya dirawat intensif di berbagai RS di Jakarta. Menurut metrotvnews.com, jumlah korban penyerangan FPI sampai sekarang mencapai 70 orang.
Sebenarnya saya sudah capek berkomentar mengenai perilaku rekan-rekan FPI. Tapi saya bisa menganalogikan mereka dengan pasukan Jepang ketika mereka menyerang Pearl Harbour, pada Minggu pagi, tanggal 7 Desember 1941. That's it, pasukan Jepang dengan semangat berani matinya plus dilandasi ideologi yang luar biasa kokohnya berhasil meluluhlantahkan salah satu pangkalan laut AS yang terletak di Hawaii tersebut. Sebuah istilah, yaitu kamikaze mengingatkan saya kepada perjuangan rekan-rekan FPI saat ini.
Yups, saya mendukung polisi karena mereka sengaja tidak melawan FPI pada saat kasus di Monas. Mengapa? Bagi FPI, mereka sudah berjuang di jalan Allah, dan mereka pun rela mati di tempat saat itu. Hal ini sangat mirip dengan ideologi pasukan Jepang di perang dunia kedua puluhan tahun yang lalu. Bahasa kasarnya begini, di dalam 'medan pertempuran', kaum FPI siap menyerang membabi buta dengan nyawa mereka sebagai taruhannya. Nekatkan mereka?
Bagi dunia lain, perilaku FPI ini secara nggak langsung memang sudah membenarkan apa yang ada dalam film Fitna yang heboh beberapa waktu lalu. FPI telah mencitrakan bahwa Islam itu kejam, teroris, dsb. Bisa jadi, film tersebut hanyalah sebuah pancingan bagi umat Islam untuk menunjukkan "jati diri" mereka yang sesungguhnya. Dan ternyata, hal anarkis yang dilakukan FPI membuat korelasi antara Islam dan teroris menjadi positif. Apakah FPI berpikir sejauh itu? Saya rasa tidak.
Saya sendiri? menurut saya mereka memang sudah berada di dunia lain. That's it, sebuah dunia yang homogen, dan tidak menerima adanya sebuah perbedaan. Mereka mungkin memiliki prinsip kalau tidak bisa di beritahu secara halus yang paling maksimalnya itu adalah dengan menegur secara keras (meski saya nggak yakin kalo keras itu artinya anarkis). Selain itu, mereka juga memposisikan diri sebagai sebuah organisasi yang memegang peranan pengendalian di masyarakat. Tapi terkadang mereka melakukan itu semua secara berlebihan. Contoh kecil terjadi di salah satu tempat di Banyuwangi, Jawa Timur. Saya pernah melihat berita di televisi ketika sebagian anggota FPI menghadapi kasus sengketa tanah. Itukan urusan duniawi dan bisa diselesaikan dengan hukum di Indonesia? tapi dengan seenak jidat para anggota FPI itu menyegel tanah tersebut dan memberikan embel-embel : "Tanah ini milik Allah". Padahal itu cuma masalah antara Paman dengan Keponakannya
Saya jadi nahan ketawa karena itu. Huahahahahahahaha... =))
Maaf jika saya terlalu melakukan judgement yang berlebihan, tapi menurut saya, hanya segelintir orang saja diantara mereka yang tahu betul tentang apa yang mereka lakukan. Selebihnya, mereka hanyalah mencoba tsiqoh terhadap pemimpinnya. Sekumpulan pengikut yang setia, yang telah terdoktrinase secara mendalam oleh propaganda-propaganda mereka. Mereka cuma segelintir manusia yang berpikir biner, yaitu 1 atau 0. Benar atau salah. Bersama kami, atau melawan kami. Semakin banyak yang membenci mereka, maka akan semakin kuat pula "iman" mereka karena itu dianggapnya sebagai cobaan dan rintangan yang harus mereka hadapi dalam "dakwah ala mereka"
Kita sebagai umat islam tak seharusnya membenci mereka, itu hanya akan membuat kita menjadi satu species dengan mereka. menurut saya pembubaran FPI hanya akan memperkeruh suasana karena hanya akan menciptakan sebuah gerakan yang lebih besar di kemudian hari. Solusi dari saya adalah buat mereka tidak mendapat exposure dari media, sehingga apa yang dilakukan mereka terkesan basi!
0 comments »
Leave your response!
Mohon untuk menyertakan nama dan identitas (alamat web) jika ingin berkomentar. Jika anda ingin ber-anonim, mohon cantumkan email dan nama anda.