Ngomongin Cinta Laura

2008-08-02 Leave a Comment

Ketidakpentingan sebagian atau keseluruhan artikel ini dipertentangkan. Silakan melihat pembicaraan di halaman diskusi artikel ini.


Entah kenapa, ujyan-ujyan dan nggak adha ojyek, sebuah diskusi ringan sambil ketawa-ketawa berlangsung di sebuah rumah makan yang emang sering jadi tongkrongan penulis bersama Raco, Mulyanton, Santoso, & Bang Nop, justru nyasar ke ngomongin orang. Kali ini korbannya bukanlah seorang Rachbini jr, Alfonso Annidez yang "unik", atau dayang-dayang Mulyanton yang nggak pernah lepas dari yang namanya masalah, melainkan Cinta Laura. Kedengerannya emang kurang kerjaan kan? Ya... Emang !!! jelir

Manusia yang disebut terakhir emang sangat fenomenal akhir-akhir ini dengan gaya nya yang khas banget. Bahkan logatnya seharusnya diusulkan menjadi bahan buat tesis para ahli linguistik di FIB sono. Jaman sekarang, mungkin popularitasnya bisa menyaingi para politikus yang pengen maju tahun 2009. Bahkan, penulis sempat nyeletuk begini.


"Sekarang kan lagi jaman tuh artis jadi gubernur, kenapa nggak kita pilih cinta laura aja jadi wakil gubernur DKI aja ya tahun 2013? Suer deh, PKS sekalipun partainya, bakalan gue coblos deh dia."

Gitu lah, Cinta Laura memang luar biasa.tepuktangan Mengapa? Seenggaknya ada beberapa hal yang membuat penulis mengacungkan jempol untuknya (lebih tepatnya untuk orang dibelakangnya). Cinta berhasil memasarkan dirinya dengan baik sehingga mampu membentuk stereotype di kalangan remaja, terutama yang labelnya "low-end"

Cukup satu sinetron saja sudah cukup membuat Cinta terkenal, penulis sendiri lupa apa judulnya. Pokoknya itu sinetron pernah tayang di SCTV di waktu utama alias jam 7-an malam. Disitulah penulis kenal sosok Cinta Laura yang penulis prediksi berumur 20an tahun saat itu, eh... ternyata penulis salah besar. She was 14 at that sinetron !!!

Popularitas Cinta Laura diperoleh lantaran logatnya. Santoso menyebutnya dengan diferensiasi logat. Cinta justru lebih banyak muncul di infotainment daripada film, sebelum akhirnya ada film di RCTI yang nampilin dia lagi. Tapi entah mengapa, ngobrol ngalur ngidul membuat sebuah kesimpulan bahwa popularitas Cinta Laura takkan lama.

Itu hanyalah kesimpulan memang, tapi suatu hal yang unik jika Cinta masih mempertahankan karakternya yang sekarang untuk 5 tahun ke depan. Sekarang mungkin dia masih remaja (15), 5 tahun lagi? Belum tentu. Banyak artis yang "nggak optimal" ketika mereka mencoba me-re-branding dirinya ketika usia sudah berubah. Sherina adalah contoh terakhir. Penyanyi ini tak se-spektakuler ketika dia masih kecil. Ketika ia masih kecil, lagunya menjadi theme song buat anak-anak sebayanya. Sekarang? Mungkin karena persaingan makin keras kali ya... ketukmeje

Selain itu, suka nggak suka, bangsa ini adalah bangsa yang mudah ke lain hati. Tengok saja Tukul Arwana. Jika kita ngomongin dia tepat setahun yang lalu, mungkin yang terlintas di benak kita adalah "Tukul for President !!!". Lihat sekarang, pergeseran "peta politik" perpresidenan Indonesia mulai bergeser lantaran popularitas Tukul agak tenggelam.

Meskipun banyak celanya, tapi penulis tetap salut lantaran Cinta masih punya jiwa sosial yaitu ketika ia terlibat mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak kurang mampu.[1] Suatu hal yang penulis sendiri belum bisa melakukannya, sampai sekatang.



[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Cinta_Laura

5 comments »

  • Anton Hermansyah said:   This comment has been removed by the author.
  • Anton Hermansyah said:  

    Apa ini!! Dayang-dayang Mulyanton. Aib...itu...aib

    Well

    Cinta Laura every months duitnya dipotong (sama maminya) buat nyumbang anak-anak ga mampu lho. Jadi dia juga punya social spirit okaay!

    Jadi if you kurang know about Cinta mendingan talk to the hand, ngomong ma tangan dulu.

    --
    Anton Hermansyah

  • Anonymous said:  

    cinta laura adalah sosok yg memberi kontribusi besar dalam memporak-porandakan jati diri remaja indonesia. saat ini, remaja kita sudah nyaris kehilangan keindonesiaannya, dg datangnya cinta laura bersama logatnya tersebut, semakin mempercepat proses “kehilangan” tersebut. lihat, betapa banyak saat ini remaja kita yg “kecanduan” logat cinta laura. kenyataan ini makin memperparah fenomena punahnya bahasa daerah, karena berkurangnya penuturnya, terutama generasi muda. bila ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin suatu saat, bangsa kita yang kaya dg bahasa daerah, akan tidak punya sama sekali bahasa, bahkan bahasa indonesia itu sendiri…

  • Anonymous said:  

    Lepas dari segala puji dan cela about Cincha Lowra, saya fiqir, ada satcu khal yang perlu qita chermati bahwa, dia telah berhasyil membuat brand image dirinya senduiry.

    that's all folks

  • JoVie said:  

    Cinta mengajar Bhs Inggris kepada org2 yang tidak mampu...itu adalah sesuatu hal yang "pembaca" belum pernahmelakukannya....

    halah...
    ==================
    btw, aku juga suka ama Cinta...dari logatnya itu...kalo sinetronnya sih...emang aku gak suka nonton TiVi jadi gak tauk

  • Leave your response!

    Mohon untuk menyertakan nama dan identitas (alamat web) jika ingin berkomentar. Jika anda ingin ber-anonim, mohon cantumkan email dan nama anda.