Tips Memilih Cinta Dengan Security Market Line

2008-08-24 Leave a Comment

Artikel ini mohon dibaca dulu sampai habis, kalau dibaca setengah-setengah, penulis tidak menanggung resiko kesesatan dan kesalahpahaman yang ada setan



"Before you find your beautiful princess,
You've got to kiss a lot of frogs."
Anonim

Belum lama ini saya mendapatkan dua "curhatan" dari teman-teman saya mengenai kisah romantika dalam perjalanan hidup mereka. Dua kisah cinta itu sangat mirip, yaitu bercerita tentang pungguk yang merindukan bulan peace. Hanya saja, spesies bulan yang mereka rindukan sedikit berbeda. Yang pertama adalah 'bulan' keturunan pejabat tinggi di legislatif republik ini, yang kedua adalah 'bulan' keturunan salah satu pengusaha furniture terbesar di republik ini.

Yang menjadi masalah adalah, para pangeran ini terlihat bingung, what should they do? Setiap malam mereka memimpikan bulan masing-masing, dan sepertinya, harapan mereka pun tipis karena secara value, mereka sudah kalah jauh. Maklum, pacaran di Indonesia itu juga sedikit banyak bisa dianalogikan dengan hukum permintaan dan penawaran dalam ekonomi klasik.

Tulisan selanjutnya menggunakan sudut pandang para pejantan


Tidak, saya takkan memberi solusi gamblang untuk mereka dalam blog ini. Karena saya bukan seorang Don Juan yang jago dalam hal bercinta. Buktinya, sekarang saja saya sendiri masih sedang jomblo tumbuk. Hanya saja, entah mengapa saya jadi kepikiran tentang suatu gambaran dunia percintaan setelah berdiskusi dengan teman saya yang blognya ada disini.

Suatu hari, dia pernah menggunakan logika CAPM utawa Capital Assets Pricing Model untuk mengidentifikasi perilaku korupsi di Indonesia. Hasilnya, cukup logis dan menarik dengan sedikit sentuhan logika. Intinya adalah, there's will, there's a way

Nah, dari persamaan CAPM itulah bisa muncul sebuah gambaran tentang sulitnya mencapai cinta seorang wanita. Anyway apa sih CAPM itu? (Kalau anda sudah tahu, silakan tunjuk kaki). Intinya adalah kita harus berhitung dengan resiko yang akan diperoleh ketika kita akan melakukan sesuatu. Kali ini, saya akan sedikit menuliskan tentang resiko yang anda peroleh jika harus mengejar cinta seseorang.

Sebelumnya, kita mesti menganalogikan 'pengejaran' tersebut dengan aktivitas investasi. Apa yang mesti dianalogikan? Begini, bagi kalian lelaki hidung belang polos, jika kita mengejar cinta seorang ♀, pasti banyak sesuatu yang dikorbankan. Entah itu waktu, tenaga, pikiran, dan pastinya uang. Saya tak perlu membahas lebih dalam lagi karena mungkin anda sekalian sudah lebih expert dari saya mengenai hal ini. Nah, anggap semua pengorbanan itu sebagai investasi. Unsur-unsur analogi saya bagi-bagi menjadi beberapa unsur, yaitu:
  1. Instrumen Investasi. Siapa ♀ yang kita tuju bisa dianalogikan dengan dimana kita berinvestasi. Yups, ♂ memang dihadapkan pada banyak pilihan. Apakah kita suka dengan ♀ tomboy seperti pemain bola, feminin dan keibuan seperti anak Ψ’03, fashionable nan menggemaskan seperti anak Ψ ’06, sering speak english kayak Cinta Laura, atau yang ‘begitu sempurna’ seperti Gita Gutawa? Semua itu memiliki resiko dan hasil masing-masing. Kita analogikan saja mereka dengan bagaimana kita memilih instrumen berinvestasi. Apakah kita mesti beli saham, obligasi, SBI alias Sertifikat Bank Indonesia, atau Junk Bond yang besar kemungkinan default alias nggak bakalan lunas? siul

  2. Unsur selanjutnya adalah return alias tingkat pengembalian. Apa yang akan anda peroleh setelah anda sukses menaklukkan pujaan hati anda? Apakah anda mengharapkan dapat mobil, motor, pulsa gratis, voucher makan di Hanamasa, tiket gratis ke Eropa, ciuman, pelukan, keperawanan, atau hanya selembar kertas yang bertuliskan "Anda Belum Beruntung, Coba Sekali Lagi"? Jika jenis pengembalian terakhir yang anda peroleh, mungkin anda memang harus bersabar sembari menengok kembali cermin anda jelir. Nah, pengembalian ini saya bagi lagi menjadi dua, yaitu:

    • Pengembalian sesuai pasar atau dalam bahasa sansekertanya adalah market return. Nah, kalo ini kita bicara mengenai apa sih yang akan ♀ berikan pada umumnya. Jangan sampai apa yang 'dia' berikan pada kita secara overall jauh dibawah apa yang orang lain berikan kepada pasangannya

    • Pengembalian tanpa resiko. Maksudnya begini, kita juga harus membandingkan apa yang kita dapatkan dengan apa yang orang lain dapatkan ketika mereka berhasil mendapatkan cintanya tanpa resiko. Resiko akan dibahas di seksi selanjutnya. Kondisi tanpa resiko adalah sebuah kondisi dimana sang target sudah suka terlebih dahulu dengan kita, kondisi ini juga bisa diciptakan dalam 'proses investasi'. Caranya? silakan ditanyakan kepada dukun pelet terdekat setan

  3. Ada pengembalian, pasti ada pula resikonya. Nah, resiko disini adalah resiko yang mungkin anda peroleh ketika mengejar si A jika dibandingkan dengan anda mengejar si B. Resiko tersebut bisa dalam bentuk dicuekin, dihindarin, dicengin sama seisi dunia, dikenain 'pajak' yang besar oleh investee, atau dibilang, "Idiih, siapa sih lo... brani-braninya ngejar gue... iiihhh... ngaca dong sekali-sekali... jangan ngaco terus !!!". Semua itu tergantung tipe apa 'instrumen investasi' yang anda pilih.
Itulah unsur-unsur yang mungkin ada dalam proses mengejar cinta. Nah, sekarang kita anggap saja bahwa pengembalian bebas resiko adalah Rf, Pengembalian pasar adalah E(Rm), dan resiko adalah β (beta) -- perhitungannya sedikit mengacu kepada beta saham. Maka tingkat perolehan yang ideal E(Ri) supaya kita nggak ngarep-ngarep amat sama obyek yang kita kejar dirumuskan dalam persamaan berikut :




Segala perhitungan angkanya terserah anda. Pokoknya perhitungannya harus tepat. Semakin besar beta, semakin beresiko itu ♀ yang artinya juga semakin besar kemungkinan kita ditolak.
Misalnya, tingkat betanya adalah 1. Dalam perhitungan anda, sang ♀ akan memberi anda apa yang dimilikinya sebesar 15% dari usaha anda seandainya anda mem-pelet dia. Padahal jika anda tidak memelet dia, dan orang lain yang mendapatkannya. Maka dipastikan orang tersebut akan mendapatkan pengembalian 20% karena dia sudah berusaha. Lantas berapakah tingkat pengembalian yang normalnya akan anda dapatkan? Yaks, 100 untuk anda. Anda akan mendapatkan 15% + 1*(20%-15%) = 20% !!! Coba anda bayangkan, tak perlu menyewa dukun pelet bukan untuk membuat kemungkinan si dia memberikan 'miliknya' yang paling berharga menjadi lebih besar? Nah, grafiknya bisa dilihat disini:



Nah, garis yang berwarna merah tersebut biasanya disebut dengan garis SML alias security market line. Simpelnya begini, jika anda mengharapkan sesuatu dari obyek anda dan tingkat harapan yang anda perkirakan itu ada dibawah garis merah tersebut, maka tinggalkan saja obyek itu, karena akan membawa kerugian yang besar bagi anda. Kita sangat mungkin menciptakan Rf alias sang obyek tersebut sudah suka dengan kita terlebih dahulu. Tapi dalam dunia yang satu ini, resiko itu tetap ada, meskipun kecil. Maka dari itu, pengorbanan tetap harus dilakukan karena sebelum kita mencium sang putri yang cantik, silakan cium dulu kodok-kodok yang ada di sebelahnya
love.

Oia, hampir lupa. 'Penelitian' diatas hanya diperuntukkan bagi mereka yang 'berinvestasi' tunggal alias mengejar satu cewek doang. Jika anda berinvestasi secara portofolio alias mengejar banyak cewek sekaligus, maka dapat digunakan konsep Markowitz yang ini :ngacir:.

Salam hangat,





40 comments »

  • Anonymous said:  

    Pertamax dulu, ntar komennya ya. panjang amat isinya :(

  • Anonymous said:  

    ga ngerti nih mas maksudnya

  • Achmad Syafiudin said:  

    hebat kamu..... aku akui FEUI mang hebat... ga' kayak aku yang bisanya cuma berinspirasi tanpa adanya analisa....

    analisa kamu bagus...jempol 10 deh buat kamu...

  • Riri said:  

    wahhh..hmmmmm (bunda lagi mikir) aduh... anak kuliahan pinter2 yach... bunda dulu kuliahnya jurusan angin ribut sich jadi ribet..ha.ha.

  • -delia- said:  

    tampaknya gw akan mengabaikan instruksi sebelum membaca :p
    btw, klo harus cium banyak kodok demi mendapatkan Pangeran Tampan, bisa gatel2 gw, Ndra =))

  • wendra wijaya said:  

    Waduh, pusing saya bacanya. Maklum IQ jongkok. Ternyata memilih cinta itu ada rumusnya juga ya, heheeeee...

  • Anonymous said:  

    ada2 aja nih...

    pusing juga kalo gabungin ekonomi ma cewek :D

  • Mike.... said:  

    wah..bisa juga nih skali2 gw analisa percintaan berdasar ilmu teknik..wekekekeke..
    postingan yg menarik bro..salut..
    btw makasi kunjungnnya ya..salam.

  • Anonymous said:  

    bosook, salut-salut, keren-keren =))

  • Mike.... said:  

    sip...
    dah ditambahin jg linknya di numero uno..
    trims dah add duluan ya bro..

  • Anonymous said:  

    Apakah gw mengenal salah satu diantara mereka ;p

    dear penulis yg budiman.

    kita tidak perlu berteori banyak ttg percintaan, krn ini masalah memiliki banyak variabel yg terlibat. variabel2 (dalam dimensi waktu, tempat, jodoh, psikologis bla bla) yg terangkum menjadi takdir tidak dapat dianalis oleh manusia.

    kl anda mencoba memberi simulasi dengan teori kompleksitas fisika dengan menggunakan super duper komputer, hasilnya bisa saja melenceng.

    saya ingin memberi sedikit pencerahan.

    lebah, menurut ilmuwan pada awal abad 20, tidak dapat terbang karena sayapnya lebih kecil daripada tubuhnya. secara aerodinamis, imposible bt lebah untuk bisa terbang

    kenyataannya? lebah terbang kesana kemari tanpa mempermasalahkan statement oleh ilmuwan.

    jadi buat pungguk. tidak perlu risau menunggu bulan. sapa tau ada spaceship ygmana pilotnya adalah teman dekat anda dan bersedia mengantarkan anda menuju bulan. in another case, sapa tau pungguk tak sengaja tersesat di saturnus dan menemukan keindahan melebihi bulan.

    who knows?

  • Fajar Indra said:  

    @ bayu aditya :
    pertamax turun harga bos... :p

    @ anonim :
    huhuhuhu....

    @ blake's absanka :
    tenkyu... tapi kayaknya ga sehitunya deh :D

    @ delia :
    makanya mbak, biasakanlah mencium kodok sebelum tidur, biar ga gatel lagi :p

    @ wendra :
    itu rumus bukan saya yang buat lho... udah dari sononya

    @ panda :
    mending melihat cewek dari sisi ekonomi, dari pada ngeliat islam dari sisi ekonomi b-(

    @ mike :
    ayooo... kita sama-sama ngaco dengan ilmu masing-masing :p

    @ jelek :
    sakarepmu lah... :)

    @ tata50 :
    wah bos... kok jadi serius gitu... kan cuman becandaan doang ini postingan.

    tapi menarik komentarnya bos.. bisa jadi komentar terbaik abad ini tuh... tunggu hadiah kecupan dari gue ya... :-^

  • Azwar said:  

    guwe banget ni yang merindukan BULAN GURITNO dan investasi jangka panjang yang asyikk

  • Anonymous said:  

    Hmmm...betul2 posting yang menari...sampeyan pasti punya banyak waktu luang sampe bisa terbikin posting yang kayak gitu, hahaha...sip bro...teruskan....!!!!

  • Anonymous said:  

    wah bener, kalo cinta dateng sendiri.. jgn terlalu diitung, ntar ga sampe2 :P

  • Anonymous said:  

    mas, rumusnya lengkap ya? saya jadi tertarik mengunjungi blog ini. Nama saya firman, saya belum punya blog. Saya dari Lampung. Insya Allah saya akan secepatnya membuat blog.

  • Anonymous said:  

    Wah mantap mas baru kali ini lihat rumus cinta.hehehe

  • Anonymous said:  

    ribet jg bro

  • Anonymous said:  

    wah rumit juga,tapi bukankah cinta itu rumit? :)

  • Wulandari said:  

    mantap man,,?? seru nh teori cintanya..mau donx ngerti tuch ama rumusnya kok sulit ya??sory mas,, n, lam kenal nh..

  • Anonymous said:  

    wah...menarik neh..baru sekarng neh kepikiran analisis dengan gini..mau coba ah.

  • Anonymous said:  

    buset dah... mantab amat perhitungannya bro...

  • Anonymous said:  

    Apakah artinya bahwa cinta dimana-mana selalu pasti bersyarat yah. Pusing bacanya, panjang amat si bro, posting lagi bro bikin ringkasanya dong wakakakakaka.... :D

  • Anonymous said:  

    bro, CAPM itu ada kelemahannya juga lho. tanyain deh sama Bu Cynthia.

    (EMA'05)

  • Fajar Indra said:  

    @ Kapanpun :
    wah... bulan yang seueger itu, apalagi bulan guritno JUNIOR, lebih sueger lagi :p

    @ tukang nggunem :
    nggak juga kok, saya bikinnya cuman sejam lebih dikit :)

    @ bayu aditya :
    hehehehe... namanya juga ngawoer analysis mas :p

    @ anonim 1 :
    selamat bikin blog baru ya... :P

    @ koechel :
    itu bukan rumus cinta. Itu rumus CAPM :(

    @ billah :
    seperti apa yang dikatakan Cena :P

    @ cena :
    cinta tu penderitaannya tak pernah berakhir :D

    @ wulandari :
    itu rumus CAPM mbak, buat menghitung ekspektasi pengembalian kalo kita main saham. Salam kenal juga ya ^_^

    @ enhal :
    yups... ntar saya komen deh :)

    @ masenchipz :
    nggak juga ah.. dalam sehari-hari kita juga melakukannya. Cuman sengaja dibikin kayak gitu aja :D

    @ mbah kuriman :
    dhawuh mbah... :p

    @ anonim 2 :
    yups, btw lo siapa ya? pernah sekelaskah kita? :-/

  • Anonymous said:  

    salut bener....ini namanya cinta di atas hitungan aritmatika dan matimatika... keren bossssssssssssssss

  • Anonymous said:  

    buseeet, bisa ajah si bos ini bikin kaya ginian
    ribet amat yah ?

    nice posting anyway,

  • Rezky Pratama said:  

    cinta itu......................
    nama makanan !!!!!
    **mode gak jelas = on

  • I Ketut Riasmaja said:  

    Cinta pake dihitung kayak gitu..? weleh.weleh.. belum kelar itungannya lha kapan bercintanya..he.he.he..

    Btw apapun bila dipandang dari segi manajemen resiko memiliki resiko yang perlu kita hindari.. tapi cinta..? mmmm menurut saya gak bisa diitung deh kayaknya... apalagi pake rumus yang rumit itu... puyeng duluan.. ha.ha.ha.. =))

  • A.R.Juna said:  

    gara2 nilai SP kemaren, gw lagi alergi dengan formula2 anak finance...
    tapi lucu juga cara lw nulis Jar...
    btw, kalo menurut gw sih, mending analisa quote yang lw tulis di awal, sebelum lw bisa nyium si putri lw harus belajar mencium dengan mencium para kodok, hahahaha....
    jadi walaupun lw tau kalo lw gk mungkin dapet si putri, tapi lw kan dapet skill-nya barang sedikit jadi ya coba saja, bisa buat self-improvement...hehe

  • Anonymous said:  

    gak ngerti tentang ekonomi yang hitungan-hitungan gitu...

    klo prinsip ekonomi saya, untung sebesar-besarnya, klo bisa gak ada rugi sama sekali...

    Selama ini klo investasi saya pake cara Pensi anak SMA.. misalnya modalnya xyz, jadi saya harus siap 2(xyz).. emang sih, klo rugi, ruginya lebih besar, tapi klo gak rugi gak bisa belajar... dan saya selalu siap untuk rugi..

    kayak orang belajar nyetir, semakin sering nambrak semakin jago nyetirnya...

    kabur.....

  • -- said:  

    Wah... 2 sks ya mas?... detail booo..
    Sukses deh :)

  • utti said:  

    deuhh cinta pake rumus sgala,lieur euy,hehehe

  • Fajar Indra said:  

    @ rofi :
    ya.. gitu deh :)

    @ arieltz :
    iseng-iseng doang kok :)

    @ riasmaja :
    kan becandaan doang kang, nggak serius itu. :p

    @ arjuna :
    jangan bilang AB lo blom lulus :p

    @ apiscerana :
    kalo tabrakan terus, malah mati kemudian dong :p

    @ hellen :
    1 sks doang kok, ga pake UTS, apalagi UAS :))

    @ utti :
    daripada ga da kerjaan... huehuehue

  • JoVie said:  

    Whadhoopz..dari dua pangeran itu, daripada bingung..pilih gw aja..
    ====================================
    eh, tai gw takut juga tuh, udah ada rumusnya...and baru nyadar kalo bahasa sansekertanyanya "pengembalian" adalah market return...
    ====================================
    Sampun, kados ngaten mawon komentar kulo...(*duh, bahasanya bener gak nih?? soalnya kudu kursus dulu ke Ayah+Ibu angkat, hiks*)

  • Anonymous said:  

    keren banget si postingan nya, jadi terharu baca komentar nya si aw...
    btw gw dan aw sudah menjadi teman...
    jadi bukan kenal aja skrg...^^

  • Anonymous said:  

    keren postingannya euy

  • Anonymous said:  

    iya...
    he....he...he...

  • Damigi said:  

    bagusss.... he he...iya iya lah...(ga penting banget ya commentku ini) he he,,...

  • Anonymous said:  

    o iya supaya gak ada yg salah sangka, alasan gw terharu sama komen nya aw adalah, siapa tau si aw sedang mengincar salah satu teman wanita atau kenalan anda, waspadalah, waspadalah...
    xixixix...
    piece aw...^_^

  • Leave your response!

    Mohon untuk menyertakan nama dan identitas (alamat web) jika ingin berkomentar. Jika anda ingin ber-anonim, mohon cantumkan email dan nama anda.